Langsung ke pokok masalah saja, yang
ingin saya bahas dalam tulisan saya kali ini adalah saya hanya segelintir orang
yang berniat berharap dan bermimpi tidak ada lagi perbedaan argumen tentang
penentuan hari awal pada bulan puasa. Disini saya lebih bisa dikatakan dalam
artian mencari titik temu atau titik terang di dalam perbedaan-perbedaan
tersebut, antara dua kubuh dalam agama islam di indonesia yang tidak akan saya
sebutkan merknya, toh.. kalian juga pasti tau? yang pada tahun-tahun sebelumnya
hingga sampai saat ini yaitu tanggal 19/Juli/2012 belum juga menemukan titik
terang dalam penentuan hari awal bulan puasa yang pasti & akurat. padahal
dikalendar jelas sudah ditentukan kapan mulainya puasa dan yang saya bingungkan
kenapa selalu ada perbedaan disaat mau hari H. Tulisan ini saya buat hanya karna
kegelisan pada diri saya kenapa saya mengatakan begitu? Karna setiap mau
memasuki awal bulan puasa saya selalu dibingungkan penentuan harinya. ada satu
ormas yang bilang begitu dan satu ormasnya begini. Nah sekarang yang terpikirkan
dibenak saya kok bisa beda seperti itu antara satu kelompok dengan kelompok yang
lainnya. Nah, maka dari itu saya secara pribadi sangatlah tendorong & termotivasi
saya untuk menulis sebuah artikel ini yang bertujuan ialah “ingin mencari suatu
kebenaran pada konteks keberagaman dalam perbedaan” yang pada hakekatnya
kebenaran itu mutlak adanya. Sebernanya bangsa ini terlalu membuat pusing suatu
masalah yang sebenarnya tidak perlu dipusingkan, dan saya pun ikut-ikut pusing
dalam semeraut masalah bangsa ini. Ciaaaahh (wakakaka).
Yang ingin saya tekankan disini, mari
kita bersama-sama menerima kenyataan ini
sebagai sesuatu kenyataan yang betul-betul dan janganlah perbedaan membuat
perpecahan, mari kita memperkaya khasanah pengalaman dan demikian kedepan
semoga bangsa ini akan menjadi lebih dewasa didalam berbangsa, bernegara, dan
berumat. Satu hal lagi yang ingin saya tegaskan jangan kita terlalu terlena
akan perbedaan, sehingga menghilangkan nilai-nilai kebenaran yang seharusnya
kita perjuangkan. Karna pada dasarnya kebenaran itu harus ditegakkan dan
dijunjung tinggi keberadaanya. Nah saya sendiri selaku masyarakat indonesia
merasa empati dalam masalah ini, toh masyarakat indonesia juga kan tidak mau
hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian (aseek),, maka dari itu kita butuh
kejelasan yang konkret. apa salahnya kita bersama-sama bersatu mencari solusi untuk
masalah ini dengan satu tujuan mencari kebenaran dengan dilampiri pembuktian
yang kuat dan real. Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut. Ini bukan soal
toleransi dalam keberagaman berpendapat tetapi hal ini lebih tepatnya adalah
mencari kebanaran yang sesungguhnya.